SELAMAT DATANG di web kami, mari kita berbagi pengalaman. Terima Kasih

Minggu, 19 Juli 2015

ANAKKU MELIK MENINGGAL DI USIA MUDA




I Pande Putu Agus Arya Candra
Lahir tanggal : 05 September 1998
Meninggal tanggal : 03 November 2014

         Ini adalah kisah nyata dari kedua orang tuanya memang benar-benar terjadi apa adanya. Sebelum dilahirkan anak ini sudah ada kelainan dalam kandungan ibunya, Kandungan dengan usia kurang lebih tiga sampai lima bulan si ibu yang mengandung mengalami jatuh karena terpeleset dikamar mandi, ibunya tidak merasakan sakit sama sekali, tetapi ibunya tidak merasakan ada yang aneh. Ibunya seorang pekerja keras dan
saat hamil pun si ibu kerja dari pagi sampai lembur malam hari, karena waktu itu si ibu punya artshop di daerah Tegallalang-Gianyar dan lagi banyak mempunyai order barang-barang kerajinan yang terbuat dari kayu. Dalam mengelola bisnis ini dia bersama suaminya dengan banyak mempunyai pekerja yang berasal dari Singaraja dan Karangasem. 
Nah singkat cerita, sebelum melahirkan ibu ini rajin kontrol ke dokter kandungan agar si cabang bayi mendapat perawatan yang baik. Usia kandungan sudah mulai tua dan perut si ibu merasa aneh seperti ada yang nendang-nendang dari dalam perut dan terasa sakit, akhirnya si ibu pergi bersama suami ke dukun pijat. Di sana perut si ibu langsung dipijatnya, dukun itu berkata; anak yang berada dalam kandungan ini posisinya terbalik 180 derajat, lalu dukun itu memutarnya sampai posisi bayi tersebut kembali normal dan si ibu itu langsung hilang rasa sakitnya. Tidak lama kemudian ibu ini lagi merasakan sakit di perutnya sambil merencanakan untuk mencari dukun lainnya. Tapi sebelum ke dukun yang lainnya si ibu pergi kedokter kandungan untuk memastikannya. Dokter pun juga bilang bahwa keadaan bayi ini masih terbalik, si ibu berpikir kok masih terbalik padahal sudah dikembalikan posisinya oleh dukun pijat. dokter hanya berpesan waktu itu si ibu disuruh rutin kontrol tiap satu minggu sekali agar kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga. 

            Rencana semula untuk pergi ke dukun yang lain tetap dijalankan, sampai akhirnya mendapat sebuah wangsit yaitu nama si bayi. Dukun tersebut diajak bercanda oleh bayi yang masih berada didalam perut sambil menendang-nendang perut si ibu. Nama yang diberikan adalah I Putu Bagus Arya Chanda dengan sebuah keris kecil yang amat kuno sekali yang berwarna kuning emas kehitaman. nama tersebut diganti menjadi I Pande Putu Agus Arya Candra oleh orangnya sendiri ketika suda besar. Dan kembali lagi pada Dukun tersebut, dia bilang anak ibu ini adalah MELIK dan ini semua adalah bekal dia dari sananya. Ibu dan suaminya merasa heran dan aneh pada waktu itu, karena anaknya belum lahir sudah diketahui oleh dukun tersebut. Keris itu disimpannya dengan baik oleh ibu itu, kelak lahir nanti anaknya akan diberikan. Setelah itu si ibu rutin memeriksakan kandungannya ke dokter sesuai dengan anjuran.
Detik-detik kelahirannya pas waktu itu si ibu dan suaminya sedang di artshop nunggu order dari tamu, ketika itu si ibu lagi tidur-tiduran, tiba-tiba keluar cairan dari rahimnya secara terus-menerus. Ibu itu tidak tahu karena baru pertama kali ini mengalami hamil, terus mereka berdua panik dan langsung menelepon pamannya, pamannya bilang itu air ketubahnya sudah pecah dan cepat bawa ke rumah sakit agar dapat pertolongan. 

         Sesampainya di rumah sakit, ibu itu langsung di operasi sesar dikarenakan posisi bayi terbalik dan air ketubahnya pecah. Bayi dan ibu tersebut selamat dari proses operasi dengan baik, bayi sehat ibu pun sehat tetapi si ibu sedikit merasakan perih di perut karena jaritannya. Si ibu amat bahagia waktu itu, setelah beberapa waktu kemudian tepatnya habis tiga bulanan ( Tradisi Hindu ) anak ini jatuh sakit yaitu mencret sampai rawat inap di Rumah Sakit Gianyar. Hampir seminggu belum juga sembuh, suami dan mertuannya pergi ke dukun karena merasa ada kelainan pada si anak tersebut. Dukun tersebut bilang bahwa anak ini melik dan tidak boleh kotor ( romon ) harus bersih ( seperti kepercayaan Hindu ). Langsung dikasih obat oleh dukun tersebut dan anak si ibu langsung besoknya sembuh hingga pulang dari rumah sakit.

            Diceritakan anak Melik ini sudah besar baru menginjak Sekolah Dasar ( SD ) anak ini memang lain dari yang lain, dia pintar dan anehnya apa yang ia senangi atau hobi, tanpa diajarkan dia langsung bisa. Contohnya seperti komputer dia senang main video game, sampai dia bisa membuat game sendiri. Kalau gak percaya coba cek alamat ini http://tuaguskedisan.blogspot.com/p/games-saya.html
nah begitulah kalau orang MELIK mempunyai kelebihan dari temannya, dia mempunyai sifat pendiam dan sering menyendiri.

            Semenjak SMP kepintarannya bertambah dan setiap malam hari sering melihat makhluk-mahluk gaib. Dan anehnya lagi dia tidak bisa membedakan mana yang cantik, mana yang bagus dia bilang semuanya adalah sama baginya. Singkat cerita pada waktu kelas tiga Smp Negeri 3 Tegallalang di Kedisan beliau mengalami sakit sesak napas sampai tangannya memegang jantung dan keadaannya pun kaku dan pingsan waktu jam sekolah. Setelah itu orang tuanya dipanggil dan langsung bersama-sama mengantar ke Puskesmas Tegallalang. Sesampainya disana beliau belum juga siuman, dan sampai mau dikirim ke UGD Gianyar, tetapi kakeknya segera datang dan bilang kepada perawat; nanti dulu bawa cucu saya ke UGD, beri saya waktu sebentar saja agar saya dapat memeriksa keadaannya dulu. Pas waktu itu kakeknya sering menolong orang sakit di rumah ( Ngiring/Dukun ), baru dipegang-pegang dengan tangannya keseluruh tubuh cucunya, seketika itu cucunya segera siuman dan semua orang menjadi heran karena tidak jadi dikirim ke UGD.
Pulang dari Puskesmas beliau berangsur-angsur pulih kesehatannya tanpa obat apapun, itulah anehnya lagi.

             Sekarang diceritakan beliau sekolah di SMKN 1 Mas Ubud kelas mm dan beliau sekolah baru 4 bulan sudah mendapatkan juara 1 lomba web mengalahkan kelas 2 dan kelas 3. Gurunya waktu itu sangat bangga dan menaruh harapan besar kepada beliau. Tapi kegembiraan itu hanya sebentar tidak berlangsung lama, beliau juga gemar ke Pothang di Gianyar untuk menambah pelajaran berbakti dan vegetarian. Sebelum ajalnya tiba beliau sempat bilang kepada Bapaknya; Pak, Tuagus buatin kamar ya pak? Kecil pun tidak apa-apa. Bapaknya bilang Nanti ya gus, bapak sekarang kan masih buat Pelinggih untuk Ida Bhatara sesembahan ibunya Tuagus. Ibunya juga menjadi Pengayah seperti Kakeknya, Ibunya Tuagus sudah sering mengobati orang sakit pada waktu itu. Pada malam harinya Tuagus bersama Ibunya dan beliau bilang; bu, Tuagus sayang sama ibu, ibu sayang gak sama Tuagus. Ibunya bilang; Tuagus tidak boleh bilang seperti itu, ibu sangat sayang sekali sama Tuagus.
Tuagus lagi berkata; bu, kalau Tuagus mati ibu gimana, ibunya lagi bilang: aduuuh, kenapa Tuagus bilang seperti itu, gak boleh bilang seperti itu, gak baik tahu. Ibunya sama sekali tidak menyangka bahwa esok hari anaknya akan meninggal, dan ibunya sambil ngasih makanan mie kesukaan anaknya.  besok paginya sebelum masuk sekolah tumben beliau mandi dan keramas sebelum masuk sekolah, biasanya tidak pernah, paling gosok gigi dan basuh muka langsung ke sekolah. disini lagi anehnya kan, orang akan meninggal bersih-bersih dulu sebelum meninggal.  Beliau pamitan sama ibunya dan langsung berangkat ke sekolah, sesampainya di Andong daerah Ubud beliau keserempet sama cary pik up sampai oleng ke kanan dan akhirnya ditabraklah beliau dengan mobil kijang yang berkecepatan tinggi dan akhirnya beliau meninggal di rumah sakit sanglah.

             Nah sekian dulu cerita anak yang melik, dan ini kisah nyata dari orang tuanya. Kalau ada yang tidak berkenan di hati saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Terima Kasih,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar